Jumat, 13 November 2009

Memanfaatkan air hujan

Musim hujan kali ini ternyata relatif hanya sedikit curah hujannya sehingga sampai sekarang bulan Januari yang dijadikan singkatan sebagai “ hujan sehari-hari”pengaruhnya terhadap peningkatan volume air sumur di beberapa tempat tidak seberapa bila dibandingkan dengan penambahan volume air hujan di tahun –tahun lalu.

Selain masalah volume kualitas air sumur semakin merosot akibat adanya berbagai pencemaran maupun pengaruh lingkungan alam dan jumlah pemakaian yang semakin meningkat.

Untuk itu diperlukan berbagai usaha pengelolaan air khususnya air sumur yang masih banyak digunakan oleh warga di Yogyakarta. Adapun salah satu usaha yang dapat kita lakukan adalah pengelolaan air hujan di halaman rumah kita dan sekitarnya.

Disamping membuat sumur peresapan kita dapat pula mengelola halaman atau tanah di sekitar kita terutama di sekitar sumur kita sebagai lahan peresapan air hujan. Kalau selama ini kita sering merasa risih dengan air hujan yang menggenang di sekitar kita maka sudah saatnya sekarang kita harus lebih bersabar untuk tidak tergesa-gesa membuangnya percuma dengan mengalirkannya ke luar halaman.

Genangan air itu kita alirkan ke sumur peresapan /lubang sampah dan sisanya biarkan dengan sendirinya meresap ke tanah di sekitar kita, bahkan kita hambat aliran air untuk keluar dari halaman agar dapat sebanyak mungkin mengalir ke sumur peresapan dan meresap di halaman rumah terutama di sekitar sumur kita.

Cara lain adalah menampung air hujan dari tritisan genting di ember-ember dan kita buang bertahap di sekitar sumur kita setelah air hujan meresap ke tanah. Dapat pula kita mebiasakan membuang air bekas pakai yang masih layak untuk di resapkan di tanah sekitar air sumur misalnya air bekas cucian sayur dll.

Demikianlah kita dapat mengelola air hujan yang hanya sedikit untuk menambah volume air sumur kita menjadi lebih banyak.

0 komentar:

Posting Komentar