Senin, 14 Desember 2009
Gigi PM Italia tanggal
Minggu, 13 Desember 2009
Asal Usul Kota Madinah
Rencana hijrah Rasulullah diawali karena adanya perjanjian antara Nabi Muhammad SAW dengan orang-orang Yatsrib yaitu suku Aus dan Khazraj saat di Mekkah yang terdengar sampai ke kaum Quraisy hingga Kaum Quraisy pun merencanakan untuk membunuh Nabi Muhammad SAW. Pembunuhan itu direncanakan melibatkan semua suku. Setiap suku diwakili oleh seorang pemudanya yang terkuat. Rencana pembunuhan itu terdengar oleh Nabi SAW, sehingga ia merencanakan hijrah bersama sahabatnya, Abu Bakar. Abu Bakar diminta mempersiapkan segala hal yang diperlukan dalam perjalanan, termasuk 2 ekor unta. Sementara Ali bin Abi Thalib diminta untuk menggantikan Nabi SAW menempati tempat tidurnya agar kaum Quraisy mengira bahwa Nabi SAW masih tidur. Pada malam hari yang direncanakan, di tengah malam buta Nabi SAW keluar dari rumahnya tanpa diketahui oleh para pengepung dari kalangan kaum Quraisy. Nabi SAW menemui Abu Bakar yang telah siap menunggu.
Mereka berdua keluar dari Mekah menuju sebuah Gua Tsur, kira-kira 3 mil sebelah selatan Kota Mekah. Mereka bersembunyi di gua itu selama 3 hari 3 malam menunggu keadaan aman. Pada malam ke-4, setelah usaha orang Quraisy mulai menurun karena mengira Nabi SAW sudah sampai di Yatsrib, keluarlah Nabi SAW dan Abu Bakar dari persembunyiannya. Pada waktu itu Abdullah bin Uraiqit yang diperintahkan oleh Abu Bakar pun tiba dengan membawa 2 ekor unta yang memang telah dipersiapkan sebelumnya. Berangkatlah Nabi SAW bersama Abu Bakar menuju Yatsrib.
Nabi SAW dan Abu Bakar tiba di Quba, sebuah desa yang jaraknya 5 km dari Yatsrib. Di desa ini mereka beristirahat selama beberapa hari. Mereka menginap di rumah Kalsum bin Hindun. Di halaman rumah ini Nabi SAW membangun sebuah masjid yang kemudian terkenal sebagai Masjid Quba. Inilah masjid pertama yang dibangun Nabi SAW sebagai pusat peribadatan.
Tak lama kemudian, Ali menggabungkan diri dengan Nabi SAW. Sementara itu penduduk Yatsrib menunggu-nunggu kedatangannya. Menurut perhitungan mereka, berdasarkan perhitungan yang lazim ditempuh orang, seharusnya Nabi SAW sudah tiba di Yatsrib. Oleh sebab itu mereka pergi ke tempat-tempat yang tinggi, memandang ke arah Quba, menantikan dan menyongsong kedatangan Nabi SAW dan rombongan.
Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Dengan perasaan bahagia, mereka mengelu-elukan kedatangan Nabi SAW. Mereka berbaris di sepanjang jalan dan menyanyikan lagu Thala' al-Badru, yang isinya:
Telah tiba bulan purnama, dari Saniyyah al-Wadâ'i (celah-celah bukit). Kami wajib bersyukur, selama ada orang yang menyeru kepada Ilahi, Wahai orang yang diutus kepada kami, engkau telah membawa sesuatu yang harus kami taati. Setiap orang ingin agar Nabi SAW singgah dan menginap di rumahnya.
Tetapi Nabi SAW hanya berkata,
"Aku akan menginap dimana untaku berhenti. Biarkanlah dia berjalan sekehendak hatinya."
Ternyata unta itu berhenti di tanah milik dua anak yatim, yaitu Sahal dan Suhail, di depan rumah milik Abu Ayyub al-Anshari. Dengan demikian Nabi SAW memilih rumah Abu Ayyub sebagai tempat menginap sementara. Tujuh bulan lamanya Nabi SAW tinggal di rumah Abu Ayyub, sementara kaum Muslimin bergotong-royong membangun rumah untuknya.
Sejak itu nama kota Yatsrib diubah menjadi Madînah an-Nabî (kota nabi). Orang sering pula menyebutnya Madînah al-Munawwarah (kota yang bercahaya), karena dari sanalah sinar Islam memancar ke seluruh dunia.
Senin, 23 November 2009
the devildice
- childhood broken glass - click here
- king, queens, and poisons (devildice version) - click here
- don't shine at me - click here
- sunset and butterfly - click here
- in the arms of the angel - click here
- down to zero - click here
- liar of the year - click here
- never a saint - click here
- rock and roll city - click here
- this evil town - click here
Jumat, 13 November 2009
video + lyrics Saint of my life
Good night good night my little angel
Good night good night my little ones
Spread your wings and fly
Away to your dreams
When you’re sleep I’m on your side
When you’re awake I’ll be your still
Close your eyes, put a smile on your face...
Don’t be scared ‘coz
I’ll be there to hold you tight
You’re the king, you’re the queen
You’re saint of my life
And when the world is trembling
Down don’t you cry Coz there’s nothing, nothing
That will keep us apart...
Sing with me my little darling
Sing along to this lullabies
Pick the moon kiss the star so good night..
PIDATO ABU BAKAR SAAT DIANGKAT MENJADI KAFILAH
Memanfaatkan air hujan
Musim hujan kali ini ternyata relatif hanya sedikit curah hujannya sehingga sampai sekarang bulan Januari yang dijadikan singkatan sebagai “ hujan sehari-hari”pengaruhnya terhadap peningkatan volume air sumur di beberapa tempat tidak seberapa bila dibandingkan dengan penambahan volume air hujan di tahun –tahun lalu.
Selain masalah volume kualitas air sumur semakin merosot akibat adanya berbagai pencemaran maupun pengaruh lingkungan alam dan jumlah pemakaian yang semakin meningkat.
Untuk itu diperlukan berbagai usaha pengelolaan air khususnya air sumur yang masih banyak digunakan oleh warga di Yogyakarta. Adapun salah satu usaha yang dapat kita lakukan adalah pengelolaan air hujan di halaman rumah kita dan sekitarnya.
Disamping membuat sumur peresapan kita dapat pula mengelola halaman atau tanah di sekitar kita terutama di sekitar sumur kita sebagai lahan peresapan air hujan. Kalau selama ini kita sering merasa risih dengan air hujan yang menggenang di sekitar kita maka sudah saatnya sekarang kita harus lebih bersabar untuk tidak tergesa-gesa membuangnya percuma dengan mengalirkannya ke luar halaman.
Genangan air itu kita alirkan ke sumur peresapan /lubang sampah dan sisanya biarkan dengan sendirinya meresap ke tanah di sekitar kita, bahkan kita hambat aliran air untuk keluar dari halaman agar dapat sebanyak mungkin mengalir ke sumur peresapan dan meresap di halaman rumah terutama di sekitar sumur kita.
Cara lain adalah menampung air hujan dari tritisan genting di ember-ember dan kita buang bertahap di sekitar sumur kita setelah air hujan meresap ke tanah. Dapat pula kita mebiasakan membuang air bekas pakai yang masih layak untuk di resapkan di tanah sekitar air sumur misalnya air bekas cucian sayur dll.
Demikianlah kita dapat mengelola air hujan yang hanya sedikit untuk menambah volume air sumur kita menjadi lebih banyak.
Sabtu, 07 November 2009
TIMNAS INDONESIA U-19
Jumat, 06 November 2009
OBJEK WISATA DI JOGJAKARTA
* Membaca Pesan dari Nirwana di Candi Gampingan
* Candi Gebang
* Candi Ijo, Candi yang Letaknya Tertinggi di Yogyakarta
* Mengungkap Teka-Teki Bendungan Kuno di Sekitar Candi Kedulan
* Candi Mendut
* Candi Pawon
* Candi Plaosan, Candi Kembar di Yogyakarta
* Prambanan, Candi Hindu Tercantik di Dunia
* Agrowisata Turi, Menikmati Salak Pondoh di Taman Buah
* Alun-Alun Kidul Yogyakarta, Mencari Ketenangan Hati dan Berkah
* Menapaki Istana Pertama Ngayogyakarta Hadiningrat
* Angkringan Lik Man, Menikmati Malam di Yogyakarta bersama Kopi Joss
* Adisutijpto, Bandara Internasional di Yogyakarta
* Beringharjo, Pasar Tradisional Terlengkap di Yogyakarta
* Bintaran, dari Kediaman Pangeran Bintoro ke Kawasan Indisch
* "Matahari" dalam Senjakala Bioskop Permata
* Banyusumurup, Desa Kerajinan Aksesoris Keris
* Kampung Serangan, Mengunjungi Kediaman Para Penatah Keris
* Pasar Gabusan, Surga Kerajinan Bantul
* Cerita Mural di Perempatan Galeria
* Gereja Ganjuran, Bertemu Yesus dalam Wajah Jawa
* Pesanggrahan Gua Siluman Yang Misterius
* Kaliurang, Plesir ala Nyonya dan Meneer
* Kasongan, Memburu Keramik di Pemukiman Kundi
* Kampung Kauman, Pesona Perjuangan Islam
* Kotabaru, Jelajah ke Kota Taman Tua
* Kotagede, Menikmati Pesona Kota Tua
* Kraton Yogyakarta, Pusat Jagad Raya
* Taman Mural di Kolong Jembatan Layang Lempuyangan
* Loji-Loji, Kawasan Indisch Pertama di Yogyakarta
* Malioboro, Bernostalgia di Surga Cinderamata
* Masjid Kotagede, Masjid Tertua di Yogyakarta
* Dusun Mlangi, Wisata Religius Islami
* Ngasem, Pasar Burung Tertua di Yogyakarta
* Pabrik Tegel Kunci, Mengenal Produksi Ubin-Ubin Klasik
* Panggung Krapyak, Tempat Raja-Raja Berburu
* Pasar Klithikan Yogyakarta, Berburu Barang Bekas dan Unik
* Pabrik Cerutu Taru Martani, Legenda Cigar van Java
* Pecinan Yogyakarta, Kawasan Dagang Bersejarah
* Pabrik Gula Madukismo dan Besi Jembatan Sungai Kwai di Thailand
* Prawirotaman, Kampung Batik dan Penginapan Yang Mendunia
* Puncak Suroloyo, Meneropong Borobudur dari Pertapaan Sultan Agung
* Istana Ratu Boko, Kemegahan di Bukit Penuh Kedamaian
* "Berpetualang" Menyusuri Selokan Mataram
* Sendang Sono, Lourdes-nya Indonesia
* Sendang Sriningsih, Perantara Rahmat Tuhan
* Sosrokusuman, dari Penginapan Murah hingga Wayang Kancil
* Sosrowijayan, Kampung Turis di Pusat Kota Yogyakarta
* Stasiun Tugu, Salah Satu Pemberhentian Kereta Tertua di Indonesia
* Tamansari (Taman Sari)
* Giwangan, Terminal Tipe A Terbesar di Indonesia
* WANAGAMA, Sepenggal Kisah Reboisasi Hingga Pohon Jati Pangeran Charles
* Pantai Baron
* Pantai Congot, Nuansa Khas Pantai Nelayan
* Pantai Depok, Menikmati Hidangan Ikan Laut Segar
* Pantai Drini
* Pantai Glagah, Pemandangan Laguna Hingga Agrowisata
* Pantai Krakal
* Pantai Kukup
* Pantai Ngobaran, dari Pura hingga Landak Laut Goreng
* Pantai Ngrenehan
* Parangkusumo, Pantai Cinta di Yogyakarta
* Parangtritis, Pantai Paling Terkenal di Yogyakarta
* Pantai Sadeng, Mengunjungi Muara Bengawan Solo Purba
* Sepanjang, si Pantai Kuta Tempo Doeloe
* Pantai Siung, Memiliki 250 Jalur Panjat Tebing
* Pantai Sundak, Perkelahian Asu dan Landak yang Menuai Berkah
* Pantai Trisik, Menikmati Suasana Pedesaan Pesisir
* Pantai Wediombo, Memancing Ikan dari Bukit Karang
* Museum Affandi, Mengunjungi Istana Sang Maestro
* Museum Kekayon, Memutar Rekaman Sejarah Indonesia
* Monumen Yogya Kembali, Jejak Peristiwa Enam Jam di Yogyakarta
* Museum Kapal Samudraraksa
* Sasana Wiratama, Mengenang Perjuangan Pangeran Diponegoro
* Museum Sasmitaloka, Mengunjungi Kediaman Sang Guru
* Museum Sonobudoyo, Menikmati Koleksi Keris Nusantara
* Tugu Jogja, Landmark Kota Jogja yang Paling Terkenal
INDONESIA
The name Indonesia derives from the Latin Indus, meaning "India", and the Greek nesos, meaning "island". The name dates to the 18th century, far predating the formation of independent Indonesia. In 1850, George Earl, an English ethnologist, proposed the terms Indunesians — and, his preference, Malayunesians — for the inhabitants of the "Indian Archipelago or Malayan Archipelago". In the same publication, a student of Earl's, James Richardson Logan, used Indonesia as a synonym for Indian Archipelago. However, Dutch academics writing in East Indies publications were reluctant to use Indonesia. Instead, they used the terms Malay Archipelago (Maleische Archipel); the Netherlands East Indies (Nederlandsch Oost Indië), popularly Indië; the East (de Oost); and even Insulinde.
Indonesian provinces and their capitals:
(Indonesian name in parentheses if different from English)
† indicates provinces with Special Status
Geographical Unit
* Province
Sumatra
* Aceh† (Nanggröe Aceh Darussalam) – Banda Aceh
* North Sumatra (Sumatera Utara) – Medan
* West Sumatra (Sumatera Barat) – Padang
* Riau – Pekanbaru
* Riau Islands (Kepulauan Riau) – Tanjung Pinang
* Jambi – Jambi (city)
* South Sumatra (Sumatera Selatan) – Palembang
* Bangka-Belitung (Kepulauan Bangka-Belitung) – Pangkal Pinang
* Bengkulu – Bengkulu (city)
* Lampung – Bandar Lampung
Java
* Jakarta† – Jakarta
* Banten – Serang
* West Java (Jawa Barat) – Bandung
* Central Java (Jawa Tengah) – Semarang
* Yogyakarta Special Region† – Yogyakarta (city)
* East Java (Jawa Timur) – Surabaya
Lesser Sunda Islands
* Bali – Denpasar
* West Nusa Tenggara (Nusa Tenggara Barat) – Mataram
* East Nusa Tenggara (Nusa Tenggara Timur) – Kupang
Kalimantan
* West Kalimantan (Kalimantan Barat) – Pontianak
* Central Kalimantan (Kalimantan Tengah) – Palangkaraya
* South Kalimantan (Kalimantan Selatan) – Banjarmasin
* East Kalimantan (Kalimantan Timur) – Samarinda
Sulawesi
* North Sulawesi (Sulawesi Utara) – Manado
* Gorontalo – Gorontalo (city) * Central Sulawesi (Sulawesi Tengah) – Palu * West Sulawesi (Sulawesi Barat) – Mamuju * South Sulawesi (Sulawesi Selatan) – Makassar * South East Sulawesi (Sulawesi Tenggara) – Kendari
Maluku Islands
* Maluku – Ambon
* North Maluku (Maluku Utara) – Ternate
West Papua
* West Papua† (Papua Barat) – Manokwari
* Papua† – Jayapura
Indonesia consists of 17,508 islands, about 6,000 of which are inhabited. These are scattered over both sides of the equator . The five largest islands are Java, Sumatra, Kalimantan (the Indonesian part of Borneo), New Guinea (shared with Papua New Guinea), and Sulawesi. Indonesia shares land borders with Malaysia on the islands of Borneo and Sebatik, Papua New Guinea on the island of New Guinea, and East Timor on the island of Timor. Indonesia also shares borders with Singapore, Malaysia, and the Philippines to the north and Australia to the south across narrow straits of water. The capital, Jakarta, is on Java and is the nation's largest city, followed by Surabaya, Bandung, Medan, and Semarang.
At 1,919,440 square kilometers (741,050 sq mi), Indonesia is the world's 16th-largest country in terms of land area. Its average population density is 134 people per square kilometer (347 per sq mi), 79th in the world, although Java, the world's most populous island, has a population density of 940 people per square kilometer (2,435 per sq mi). At 4,884 metres (16,020 ft), Puncak Jaya in Papua is Indonesia's highest peak, and Lake Toba in Sumatra its largest lake, with an area of 1,145 square kilometers (442 sq mi). The country's largest rivers are in Kalimantan, and include the Mahakam and Barito; such rivers are communication and transport links between the island's river settlements.
Indonesia's location on the edges of the Pacific, Eurasian, and Australian tectonic plates makes it the site of numerous volcanoes and frequent earthquakes. Indonesia has at least 150 active volcanoes, including Krakatoa and Tambora, both famous for their devastating eruptions in the 19th century. The eruption of the Toba supervolcano, approximately 70,000 years ago, was one of the largest eruptions ever, and a global catastrophe. Recent disasters due to seismic activity include the 2004 tsunami that killed an estimated 167,736 in northern Sumatra, and the Yogyakarta earthquake in 2006. However, volcanic ash is a major contributor to the high agricultural fertility that has historically sustained the high population densities of Java and Bali.
from wikipedia.org
Rabu, 04 November 2009
Lirik Superman Is Dead - lady rose
Got a love song, a broken line, yea….
Put the rose on your hair
Full of grace my queen of mistery
Can’t you see, can’t you believe
And all they say it’s true
Lady rose….
I can sing a thousand song, I can bring your kiss around town
Kiss of angel, as sweet as heaven, yea….
Put the rose on your hair
Full of grace my burnin-latin queen
Can’t you see, can’t you believe
And all they say it’s true
Lady rose….
When you fall to my arms, when you sleep for a thousand year
Never will brings you down, down down down…
You’re the heart of the crown
And the blood of all my lifetime
You are my lady rose…
Let me say this, for one last time
Of all the love and beauty I have seen
You’re the one my only one, forever….
Put the rose on your hair
Full of grace my queen of mistery
Can’t you see, can’t you believe
And all they say it’s true
Lady rose….
Lirik Superman Is Dead - punkrock lowriders
Looking good with all our best friends
We will own the city today
Kutafornia here we go…
Boys and girls on their lowriders
And the cops just don’t know what to say….
On the street of saints and sinners
Before the sunset turns to black….
We know what we’re made of
This kustom-kulture rage
And with pride we’ll wear them until the end
We’ll kruise around, forever on lowriders
We’ll kruise around, punkrock songs in the air
We’ll kruise around, forever on lowriders
Chopper, kruiser bmx all together now !
In the rain we’ll kruising still
In the night forever will
It’s the only we know
We will live and die this way
Brother sister let it go
Kustomize your world today
Coz tomorrow may never comes for you….
[Never comes for you 3x]
We’ll kruise around, forever on lowriders
We’ll kruise around, punkrock songs in the air
Chopper, kruiser bmx all together now!
Sky’s bright & we’re just alright
Looking good with all our best friends
We will own the city today kutafornia
Kutafornia here we go…
Kutafornia here we go…
This kruise will lasts forever…
Senin, 02 November 2009
sepuluh cara pintar supaya waktu belajar kita menjadi efektif
Ada sepuluh cara pintar supaya waktu belajar kita menjadi efektif:
|
Jumat, 30 Oktober 2009
Rabu, 28 Oktober 2009
shaggydog - honey
PELAKSANAAN PEMILU ORDE LAMA, ORDE BARU DAN REFORMASI
PERBANDINGAN PELAKSANAAN PEMILU ORDE LAMA, ORDE BARU DAN REFORMASI
I.PENGERTIAN PEMILU
Dari berbagai sudut pandang, banyak pengertian mengenai pemilihan umum. Tetapi intinya adalah pemilihan umum merupakan sarana untuk mewujudkan asas kedaulatan di tangan rakyat sehingga pada akhirnya akan tercipta suatu hubungan kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dan, ini adalah inti kehidupan demokrasi.
Pemilu dapat dipahami juga sebagai berikut:
Dalam undang-undang nomor 3 tahun 1999 tentang pemilihan umum dalam bagian menimbang butir a sampai c disebutkan:
Bahwa berdasarkan undang-undang dasar 1945, negara republik indonesia adalah negara yang berkedaulatan rakyat;
Bahwa pemilihan umum merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dalam rangka keikutsertaan rakyat dalam penyelenggaraan pemerintahan negara
Bahwa pemilihan umum umum bukan hanya bertujuan untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan duduk dalam lembaga Permusyawaratan/Perwakilan, melainkan juga merupakan suatu sarana untuk mewujudkan penmyusunan tata kehidupan Negara yang dijiwai semangat Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Demikian juga dalam bab I ketentuan umum pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa: "pemilihan umum adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam negara kesatuan republik indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang-undangn 1945.
PemilihanUmum, selanjutnyadisebutPemilu, adalahsaranapelaksanaankedaulatanrakyatyang dilaksanakansecaralangsung, umum, bebas, rahasia, jujur, danadildalamNegara KesatuanRepublikIndonesia berdasarkanPancasiladanUndang-UndangDasarNegara RepublikIndonesia Tahun1945.
AsasPemilu: Pemiludilaksanakansecaraefektifdanefisienberdasarkanasaslangsung, umum, bebas, rahasia, jujur, danadil.
II. SISTEM PEMILU
A. Sistem perwakilan distrik (single member constituency)
Sistem distrik merupakan sistem pemilu yang paling tua dan didasarkan pada persatuan geografis, dimana satu kesatuan geografis mempunyai satu wakil di parlemen.
Kelemahan:
Kurangmemperhatikanpartaikecil/minoritas
Kurangrepresentatifkarenacalonyang kalahkehilangansuarapendukungnya
Kebaikan
Calonyang dipilihdikenalbaikkarenabatasdistrik
Mendorongkearahintegrasiparpol, karenahanyamemperebutkansatuwakil
Sederhanadanmudahdilaksanakan
Berkurangnyaparpolmemudahkanpemerintahanyang lebihstabil(integrasi)
B.Sistem Proporsional
Sistem Proporsional adalah seluruh wilayah merupakan satu kesatuan. Jadi seperti partai kecil yang memiliki suara di Papua, Kalimantan, dan lain-lain, bisa dijumlahkan, sehingga Sistem Proporsional memungkinkan partai-partai kecil berkiprah di parlemen. Jika mereka kalah di wilayah pemilihan tertentu, partai-partai kecil tidak otomatis gugur, karena masih ada akumulasi suara sisa yang memungkinkan mereka memperoleh kursi di DPR.
Jumlah kursi yang diperolehsesuaidenganjumlahsuara yang diperoleh
Wilayahnegaradibagi-bagikedalamdaerah-daerahtetapibatas-batasnyalebihbesardaripadabatassistemdistrik
Kelebihansuaradarijatahsatukursibisadikompensasikandengankelebihandaerahlain
Terkadang, dikombinasikandengansistemdaftar(list system), dimanadaftarcalondisusunberdasarkanperingkat
Kelemahan
Mempermudahfragmentasidantimbulnyapartai-partaibaru
Wakillebihterikatdanloyal denganpartaidaripadarakyatataudaerahyang diwakilinya
Banyaknyapartaibisamempersulitterbentuknyapemerintahstabil
Kelebihan
Setiapsuaradihitung, danyang kalahsuaranyadikompensasikan, sehinggatidakadasuarayang hilang
C.sistem gabungan
Sistem Gabungan merupakan sistem yang menggabungkan sistem distrik dengan proporsional sistem ini membagi wilayah negara dalam berbagai daerah pemilihan.sisa suara pemilih tidak hilang melainkan diperhitungangkan dengan jumlah kursi yang belum dibagi, sistem ini disebut juga sistem proposional berdasarkan stelsel dasar.
III. PEMILU ORDE LAMA
Pada masa sesudah kemerdekaan, Indonesia menganut sistem multi partai yang ditandai dengan hadirnya 25 partai politik. Hal ini ditandai dengan Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945 dan Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945. Menjelang Pemilihan Umum 1955 yang berdasarkan demokrasi liberal bahwa jumlah parpol meningkat hingga 29 parpol dan juga terdapat peserta perorangan.
Pada masa diberlakukannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, sistem kepartaian Indonesia dilakukan penyederhanaan dengan Penpres No. 7 Tahun 1959 dan Perpres No. 13 Tahun 1960 yang mengatur tentang pengakuan, pengawasan dan pembubaran partai-partai. Kemudian pada tanggal 14 April 1961 diumumkan hanya 10 partai yang mendapat pengakuan dari pemerintah, antara lain adalah sebagai berikut: PNI, NU, PKI, PSII, PARKINDO, Partai Katholik, PERTI MURBA dan PARTINDO. Namun, setahun sebelumnya pada tanggal 17 Agustus 1960, PSI dan Masyumi dibubarkan.
Dengan berkurangnya jumlah parpol dari 29 parpol menjadi 10 parpol tersebut, hal ini tidak berarti bahwa konflik ideologi dalam masyarakat umum dan dalam kehidupan politik dapat terkurangi. Untuk mengatasi hal ini maka diselenggarakan pertemuan parpol di Bogor pada tanggal 12 Desember 1964 yang menghasilkan "Deklarasi Bogor."
Tokoh partai PNI :
Dr. Tjipto Mangunkusumo
Mr. Sartono
Mr Iskaq Tjokrohadisuryo
Mr Sunaryo
Soekarno
Moh. Hatta
Gatot Mangkuprojo
Soepriadinata
Maskun Sumadiredja
Amir Sjarifuddin
Wilopo
Ali Sastroamidjojo
Djuanda Kartawidjaja
Mohammad Isnaeni
Supeni
Sanusi Hardjadinata
Sukmawati Soekarno
Agus Supartono Supeni
Tokoh Partai Masyumi
KH Hasyim Asy'arie
KH Wahid Hasjim,
Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka),
Muhammad Natsir,
Syafrudin Prawiranegara,
Mr. Mohammad Roem,
KH. Dr. Isa Anshari,
Kasman Singodimedjo,
Dr. Anwar Harjono,
Tokoh Partai NU
1. Syeikh Nawawi al-Bantani
2. Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari
3. Syeikh Sulaiman ar-Rasuli al-Minangkabawi
4. Syeikh Ahmad Khatib Sambas
5. Syeikhona Kholil Bangkalan
6. Kyai Abdullah Termas
7. KH. Hasyim As'ari
8. KH. Wahab Hasbullah
9. KH. Bisri Syamsuri
10. KH. Wahid Hasyim
11. KH. Ahmad Siddiq
12. KH. As'ad Syamsul Arifin
13. KH Saifuddin Zuhri
14. KH. Maksum Ali
15. KH. Zainul Arifin
16. KH TURAICHAN KUDUS
17. KH Agus Maksum Jauhari
18. KH. Bisri Mustafa
19. KH. Asnawi Kudus
20. KH. Abbas Djamil Buntet
Tokoh partai PKI
Mr. Amir Syarifuddin
Maruto Darusma
Tan Ling Djie
Abdulmajid
Muso
Setiadjit
Pemilu 1955
Hasil penghitungan suara dalam Pemilu 1955 menunjukkan bahwa Masyumi
mendapatkan suara yang signifikan dalam percaturan politik pada masa itu. Masyumi
menjadi partai Islam terkuat, dengan menguasai 20,9 persen suara dan menang di 10 dari 15 daerah pemilihan, termasuk Jakarta Raya, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Tengah, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara Selatan, dan Maluku. Namun, di Jawa Tengah, Masyumi
hanya mampu meraup sepertiga dari suara yang diperoleh PNI, dan di Jawa Timur setengahnya. Kondisi ini menyebabkan hegemoni penguasaan Masyumi
secara nasional tak terjadi.
Berikut hasil Pemilu 1955:
Partai Nasional Indonesia (PNI) - 8,4 juta suara (22,3%)
Masyumi - 7,9 juta suara (20,9%)
Nahdlatul Ulama - 6,9 juta suara (18,4%)
Partai Komunis Indonesia (PKI) - 6,1 juta suara (16%)
Orde Baru
Orde Baru dikukuhkan dalam sebuah sidang MPRS yang berlangsung pada Juni-Juli 1966. diantara ketetapan yang dihasilkan sidang tersebut adalah mengukuhkan Supersemar dan melarang PKI berikut ideologinya tubuh dan berkembang di Indonesia. Menyusul PKI sebagai partai terlarang, setiap orang yang pernah terlibat dalam aktivitas PKI ditahan. Sebagian diadili dan dieksekusi, sebagian besar lainnya diasingkan ke pulau Buru.[8] Pada masa Orde Baru pula pemerintahan menekankan stabilitas nasional dalam program politiknya dan untuk mencapai stabilitas nasional terlebih dahulu diawali dengan apa yang disebut dengan konsensus nasional. Ada dua macam konsensus nasional, yaitu :
1. Pertama berwujud kebulatan tekad pemerintah dan masyarakat untuk melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Konsensus pertama ini disebut juga dengan konsensus utama.
2. Sedangkan konsensus kedua adalah konsensus mengenai cara-cara melaksanakan konsensus utama. Artinya, konsensus kedua lahir sebagai lanjutan dari konsensus utama dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Konsensus kedua lahir antara pemerintah dan partai-partai politik dan masyarakat.
Kelebihan sistem Pemerintahan Orde Baru
perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$1.000
sukses transmigrasi
sukses KB
sukses memerangi buta huruf
sukses swasembada pangan
pengangguran minimum
sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun)
sukses Gerakan Wajib Belajar
sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh
sukses keamanan dalam negeri
Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia
sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri
Kekurangan Sistem Pemerintahan Orde Baru
semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme
pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar disedot ke pusat
munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena kesenjangan pembangunan, terutama di Aceh dan Papua
kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran yang memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun pertamanya
bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang tidak merata bagi si kaya dan si miskin)
kritik dibungkam dan oposisi diharamkan
kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak koran dan majalah yang dibreidel
penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan, antara lain dengan program "Penembakan Misterius" (petrus)
tidak ada rencana suksesi (penurunan kekuasaan ke pemerintah/presiden selanjutnya)
Pasca-Orde Baru
Mundurnya Soeharto dari jabatannya pada tahun 1998 dapat dikatakan sebagai tanda akhirnya Orde Baru, untuk kemudian digantikan "Era Reformasi".Masih adanya tokoh-tokoh penting pada masa Orde Baru di jajaran pemerintahan pada masa Reformasi ini sering membuat beberapa orang mengatakan bahwa Orde Baru masih belum berakhir. Oleh karena itu Era Reformasi atau Orde Reformasi sering disebut sebagai "Era Pasca Orde Baru".
Pemilu di Masa Reformasi
Berakhirnya rezim Orde Baru, telah membuka peluang guna menata kehidupan demokrasi. Reformasi politik, ekonomi dan hukum merupakan agenda yang tidak bisa ditunda. Demokrasi menuntut lebih dari sekedar pemilu. Demokrasi yang mumpuni harus dibangun melalui struktur politik dan kelembagaan demokrasi yang sehat. Namun nampaknya tuntutan reformasi politik, telah menempatkan pelaksanan pemilu menjadi agenda pertama.
Pemilu pertama di masa reformasi hampir sama dengan pemilu pertama tahun 1955 diwarnai dengan kejutan dan keprihatinan. Pertama, kegagalan partai-partai Islam meraih suara siginifikan. Kedua, menurunnya perolehan suara Golkar. Ketiga, kenaikan perolehan suara PDI P. Keempat, kegagalan PAN, yang dianggap paling reformis, ternyata hanya menduduki urutan kelima. Kekalahan PAN, mengingatkan pada kekalahan yang dialami Partai Sosialis, pada pemilu 1955, diprediksi akan memperoleh suara signifikan namun lain nyatanya.
Walaupun pengesahan hasil Pemilu 1999 sempat tertunda, secara umum proses pemilu multi partai pertama di era reformasi jauh lebih Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia (Luber) serta adil dan jujur dibanding masa Orde Baru. Hampir tidak ada indikator siginifikan yang menunjukkan bahwa rakyat menolak hasil pemilu yang berlangsung dengan aman. Realitas ini menunjukkan, bahwa yang tidak mau menerima kekalahan, hanyalah mereka yang tidak siap berdemokrasi, dan ini hanya diungkapkan oleh sebagian elite politik, bukan rakyat.
Pemilu 2004, merupakan pemilu kedua dengan dua agenda, pertama memilih anggota legislatif dan kedua memilih presiden. Untuk agenda pertama terjadi kejutan, yakni naiknya kembali suara Golkar, turunan perolehan suara PDI-P, tidak beranjaknya perolehan yang signifikan partai Islam dan munculnya Partai Demokrat yang melewati PAN. Dalam pemilihan presiden yang diikuti lima kandidat (Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati Soekarno Putri, Wiranto, Amin Rais dan Hamzah Haz), berlangsung dalam dua putaran, telah menempatkan pasangan SBY dan JK, dengan meraih 60,95 persen.
PEMILU 2009
Diikuti oleh 38 partai ditambah 2 partai lokal aceh. pada pemilu kali ini muncul kejutan yaitu nunculnya prabowo subianto sebagai tokoh pendatang baru. pemilu ini dimenangkan oleh SBY bersama Boediono. capres-cawapres: 1.Mega-prabowo
2.SBY-Boediono
3.JK-Wiranto
Senin, 26 Oktober 2009
Sabtu, 24 Oktober 2009
Kamis, 22 Oktober 2009
chord the upstairs - disko darurat
G Double discman baterai dua A G Speaker aktif jaman sekarang C Mixer hijau second hand C Tata lampu tujuh belasan G Berdansa
Int : D C 2x
G Disko Disko Disko Darurat 4x
G Tekun download dan CD-R G Ruang sempit tiga kali empat C Lorong kelas di kala malam C Hingga pembukaan pameran G Berdansa
Int : D C 2x
G Disko Disko Disko Darurat 4x
Int : G… C C G G D C D C
G Disko Disko Disko Darurat 4x
G Tanpa house music hey na na na G Bukan break feat fa fa fa fa C Hanya sekedar hentakan eksentrik C Dan para orang-orang yang antik G berdansa
Int : D C 2x
G Disko Disko Disko Darurat 4x
G…
chord the upstairs - tak pernah mati
Intro: C F (4x)
C————-F Asap tebal udara, iringi dia berjalan C——————–F Sulitnya menyeb’rang, di terik dia berseragam
Int: C F (4x)
C—————–F Anti minum bersoda, tenggelam di keramaian
—C—————————F Namun pandang juga rasa tak terbias di wajah mereka
Int: C F (4x)
C———————F Dia bicara cemerlang, ku jadikan pembenaran
C———————F Senin esok menghilang, ku hanya sempat terpukau
Int: C F (4x)
C————————–F—–C———————–F Semua terekam tak pernah mati, semua terekam tak pernah mati